Rabu, 25 Januari 2012

The Orchid House, Bogor

The Orchid House (Griya Anggrek, Kebun Raya Bogor)

Setelah 2 hari tepar justru saat long weekend, sisa libur Imlek 2012 berhasil diselamatkan dengan mbolang ke Bogor. Ini kali pertama kami naik KRL Commuter Line ke Bogor,  melewati stasiun-stasiun yang mengenaskan: jorok dan nampak kumuh. Kabar baiknya, perjalanan  Depok-Bogor butuh 1,5 jam naik mobil bisa dipangkas jadi 25 menit dengan KRL. 


Dari stasiun Bogor, kami melemaskan kaki sejauh 2 KM menuju Kebun Raya Bogor (KRB). Sebenernya sejak ada yang cerita mitos jalan-jalan ke KRB bisa bikin putus, Panda  agak paranoid diajak kesini. Sebagai manusia yang beriman dan demi menghibur pacarnya yang bete akibat tepar dan gagal ke Taman Safari, mau juga Panda diajak ke Orchid House di Kebon Raya. 

Agave for Tequila
 
Menurut peta, Orchid House ini terletak jauh di Timur Laut dari main gate KBR. Saking jauhnya ditambah kaki sudah terlalu lemes dan gerimis, baru sampai di Mexican Garden saja kami sudah berantem. Win-win-solutionnya adalah jalan balik, bayar Rp. 10.000/orang, naik Mobil Wisata dan turun di depan Orchid House


Mestinya simple ya. Kenyataannya kami  mesti melewati perdebatan antar emak-emak (dan rombongannya) yang rebutan giliran naik Mobil Wisata. Lima belas menit kemudian kami duduk di sebelah sang sopir yang sibuk mengoceh tentang isi Kebon Raya. Jadi membayangkan kalau saja dulu kuliah Struktur dan  Morfologi Tumbuhan sambil keliling-keliling begini pasti saya nggak bakal ngulang sambil manyun-manyun. Info bagus dari Mr. driver bahwa tumbuhan sukulen Agave ini digunakan untuk pembuatan Tequila, si mimik  jahat dari Mexico.

Griya Anggrek     

 Nakal Pandanya, jangan ditiru
Kereta wisata berhasil menurunkan kami depan Orchid House alias Griya Anggrek. Entrance fee sudah termasuk dalam tiket masuk Kebun Raya Bogor. Berbeda dengan suasana  hiruk pikuk di area Kebun Raya lainnya, Griya ini cuma dikunjungi  kami  dan sepasang bule. So silent. Secara umum rumah kaca ini terbagi atas dua bagian: Anggrek dan tanaman tropis. Mestinya ada ratusan jenis Anggrek aseli Indonesia disini, tapi nggak semuanya sedang berbunga. Anggrek yang sedang berbunga kebanyakan dari jenis Phalaenopsis atau Anggrek Bulan. Here some of our picture:  


Yellow Phalenopsis





  Hybrid

Dendrobium
Kurang tahu jenis Anggrek apa ini..

Purple Phalaenopsis
Phalaenopsis amabilis (white)
Phalaenopsis amabilis (white)

Purple Dendrobium

Sekian cuci mata dengan para Anggrek dan rebutan camera untuk nyobain fotografi makro. Meskipun belum berhasil bertemu Anggrek-anggrek langka lainnya, overall trip ini tetap memuaskan. Btw, rumah kaca ini sebenarnya cukup cozy, duduk diantara bunga-bunga cantik ini  juga bikin hati tenang. Rasanya betah berlama-lama disini, sayangnya ada yang keburu kelaperan. *lirik ke arah Panda*


Di Griya Anggrek ini juga dijual berbagai assesoris seperti: kaos, poster, pin, sampai bibit dan Anggrek Botolan. Ada bibit Nephentes (kantong semar) seharga Rp. 35.000/botol yang saya pengen, cuma nggak dibeli karena takut kami gak bisa meliharanya. Akhirnya kami beli pin bergambar Anggrek seharga @Rp.10.000,- untuk dipajang di tas jalan kami.  


Kenapa bunga Anggrek?
Nemu dari mbah Google, bahasa bunga untuk Anggrek adalah Cinta, Cantik, Keindahan dan Kebijaksanaan. Harapan inilah yang kiranya boleh senangtiasa hadir dalam tiap perjalanan kami. Amin. That's the happy story of Chinese New Year holiday. Gong Xi Fa Cai, Sing Cung Kyi Hi!


The Orchid House (Griya Anggrek)
Kebun Raya Bogor 
Jl. Ir. H. Djuanda no. 13, Bogor, Indonesia
Jam Buka
Everyday, 08.00 - 17.00 WIB 
HTM
Kebun Raya         Rp. 9.500 (termasuk Orchid House)
Kereta Wisata     Rp. 10.000/round
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejak..